Ada banyak cara manusia menemui ajalnya. Dan hari-hari belakangan ini makin sering kudengar berita tentang kematian. Seperti beberapa waktu lalu, seorang rekan dari kantor sebelah dikabarkan meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas saat akan berangkat kerja. Aku yakin, tidak seorangpun yang menyangka bahwa itulah hari terakhirnya berangkat kerja. Begitupun kita… sangat boleh jadi, inilah sholat terakhir yang kita lakukan, atau inilah terakhir kalinya kita bangun di pagi hari, atau inilah terakhir kalinya kita bertemu dengan orang tua, bercakap-cakap dengannya… dan kita tidak tau akan bagaimana akhir hidup ini.
Seseorang pernah menasihatiku tentang kematian :
Seandainya kematian itu datang malam ini, masih terlalu jauh.
Jika sore nanti, itupun masih terlalu jauh.
Bagaimana jika siang ini? Itupun masih jauh kawan…
Kematian itu sangat dekat. Tidak ada sesuatupun yang menjamin engkau masih hidup 5 menit lagi.Namun, kematian bukanlah hal yang harus kau takutkan, toh, setiap kita pasti mati. Kematian adalah pintu awal dimana kau akan bertemu dengan Tuhanmu. Bukankah itu indah, kawan? Bertemu dengan Pencipta-mu. Bertemu dengan yang telah memberikanmu dunia dan seisinya.
Bukankah kau selalu mencintai segala yang dekat denganmu : orang tua, sahabat, harta.. ?? Bukankah kematian itu juga dekat denganmu?? Sangat dekat bahkan. Hingga kau tak tahu kapan ia akan datang. Lalu, kenapa kau tidak “mencintainya”??
Renungkanlah pedihnya kematian.
Kenanglah beratnya saat sakaratul maut.
Renungkan dahsyatnya hari pembalasan.
Rasanya, pelajaran tentang kematian ini adalah hadiah ulang tahun terindah dan terbaik untukku…