Category Archives: Daily

InsyaAllah

Hari ini, saya ditugasi untuk mem-patch sistem di tempat klien. Saya pergi ke sana dengan project manager, ketika berangkat beliau tanya kira-kira berapa lama waktu yang diperlukan untuk patch itu. Dengan yakinnya saya bilang, ‘It will take only about 10 to 15 minutes’. Tapi yang terjadi selanjutnya benar-benar di luar dugaan, patch gagal dan perlu berjam-jam untuk tau kalau patch itu benar-benar gagal. :(

Kejadian ‘sederhana’ ini lebih merupakan teguran buatku, sekaligus peringatan dariNya bahwa kalau Tuhan sudah berkehendak, apapun bisa terjadi. Kita berencana, tapi Tuhanlah yang menggenggam kendali penuh atas hasilnya. Mau usaha sampai jungkir balik sekalipun kalau Tuhan belum mengizinkan juga ngga akan terjadi. Tidak ada celah sedikitpun untuk meremehkan campur tangan Tuhan dalam tiap rencana dan usaha itu.

Saya jadi ingat bahwa Rasulullah SAW pun pernah ditegur Allah SWT ketika Beliau didatangi para penduduk Mekkah yang bertanya tentang ruh, kisah ashabul kahfi dan kisah Dzulqarnain. Nabi menjawab, ‘Datanglah besok pagi kepadaku agar aku ceritakan.’ Namun keesokan harinya wahyu tidak datang sehingga Nabi gagal menjawab hal-hal yang ditanyakan. Saat itulah turun ayat :

“Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi (23) kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini" (24).“ (QS Al Kahf[18]: 23-24)

Dalam kata ‘Insya Allah’ tersimpan keyakinan yang kukuh, bahwa Allah SWT memegang andil yang sangat besar dalam tindak-tanduk manusia. ‘Insya Allah’ juga berarti ekspresi kerendah-hatian sekaligus perpaduan usaha dan penyerahan diri, sebab penentu masa depan adalah Allah, bahkan kita tidak tau apa yang akan terjadi 5 menit ke depan. Dan keyakinan ini akan melahirkan motivasi untuk menyiapkan segalanya dengan sebaik-baiknya lalu menyerahkan hasil di tanganNya.

Ya, segala ada dalam genggamanNya, bergerak sesuai kehendakNya, serta tunduk pada titahNya. That’s why, the word ‘Insya Allah’ means a lot for me..

…

Mengutip dari blog kontemplatif-nya pak Made Teddy Artiana, sebuah doa yang begitu dalam..

“Ya TUHAN, jangan lepaskan pegangan tangan-MU ini sampai kapanpun. Sudilah kiranya berjalan didepanku sepanjang KAU ijinkan kaki ini melintasi hidup yang KAU anugerahkan padaku. Namun jika jalan ini terlalu sulit untuk didaki, terlalu berat untuk diseberangi, Ya Robb, jangan turunkan hamba dari gendongan-MU”.

…

Link :

http://web.ipb.ac.id/~kajianislam/pdf/MmaknaiInsyaAllah.pdf

Belajar Sukses dari film ‘3 Idiots’ dan buku ‘Young on Top’

3-idiots-music-album-cover

Ini sudah kedua kalinya saya nonton film ‘3 Idiots’. Dari sisi awam seperti saya, film ini menarik karena menyajikan hiburan yang lengkap dengan pesan moral, cerita yang unik, akting yang bagus, dan tentu saja tari khas film India. Kawan sudah nonton juga? Kalau belum, mungkin kawan bisa sempatkan akhir minggu ini untuk menontonnya :)

Dan, kalau bicara soal pesan moral, ada beberapa catatan yang saya dapatkan dari film itu, bahwa :

# Hidup itu bukanlah soal ‘perlombaan’
Sang rektor, Viru Sasthrabuddi, dalam cerita ini percaya sekali bahwa hidup itu adalah soal perlombaan. Siapa yang kuat, dialah yang menang. Sedangkan menurut Rancho, si extraordinary student, tidak demikian adanya. Menurutnya hidup bukanlah soal perlombaan, bukan soal menang atau kalah, tapi lebih utamanya adalah soal bagaimana mempersembahkan segala yang terbaik yang kita bisa berikan.

# Institusi sekolah bukan penjamin masa depan
Mungkin ini efek dari mantra ‘hidup itu adalah perlombaan’ di atas. Viru menganggap bahwa siapa yang nomer satu, dia yang akan berhasil. Yang bukan nomer satu, silakan menyingkir!. Huh, padahal, ada banyak faktor yang menjadi variabel bagi kesuksesan seseorang (sebagaimana makna ‘kesuksesan’ itu juga berbeda-beda untuk tiap orang).
Salah satu variabel itu adalah soal sikap/attitude, yang dalam istilah nge-top belakangan disebut dengan EQ (Emotional Quotient). Ini mencakup bagaimana kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar, rekan kerja, atasan/bawahan, juga pada orang tua.
Saya sendiri menyaksikan teman-teman semasa SMP, SMU dan kuliah yang dulu saya lihat memang punya ‘attitude’ untuk berhasil, sekarang, mereka meraih pencapaian-pencapaian yang membanggakan. :)

Yang terakhir,

# Do what you love, Love what you do
Lagi-lagi, ini soal passion, kawan. Kerjakan apa yang memang kita cintai dengan sepenuh hati, begitu pesan Rancho pada sahabatnya Raju di film ini. Ah iya, barangkali memang kekuatan cinta itu, dalam segala wujudnya, yang dapat melejitkan semangat untuk berhasil setinggi-tingginya, dalam hal apapun.
Soal passion ini juga merupakan pesan pertama yang disampaikan pak Billy Boen (@billyboen) dalam buku Young on Top-nya. (Buku yang sangat saya rekomendasikan untuk Anda nikmati sekarang, saat kita masih punya waktu untuk berkesempatan berhasil di masa muda). Namun, kalaupun sekarang belum berkesempatan untuk mengerjakan apa yang kita cintai, maka cintailah apa yang kita kerjakan saat ini. Lagi-lagi soal cinta, ya? :)

Demikian,

With best regards,
Fahmi Jafar.

* Image taken from http://churumuri.wordpress.com/