Tag Archives: warren buffet

Nasehat soal Financial Health

Berikut ini adalah kutipan ‘nasehat’ dari seorang investor terkenal, Warrent Buffet, yang disampaikan di awal tahun 2009 lalu, saat di mana Amerika dilanda tanda-tanda krisis finansial, saat di mana banyak profesional yang terkena PHK di sana. (Alhamdulillah krisis tersebut segera berlalu, dan Indonesia sendiri termasuk negara yang tidak terkena dampaknya, bahkan membukukan pertumbuhan ekonomi tertinggi ke-3 setelah Cina dan India pada waktu itu).

Mungkin saran sederhana dari beliau ini akan membantu kita mencapai kesehatan finansial yang kita harapkan. Berikut kutipannya :

We begin this New Year with dampened enthusiasm and dented optimism. Our happiness is diluted and our peace is threatened by the financial illness that has infected our families, organizations and nations.

Everyone is desperate to find a remedy that will cure their financial illness and help them recover their financial health. They expect the financial experts to provide them with remedies, forgetting the fact that it is these experts who created this financial mess.

Every new year, I adopt a couple of old maxims as my beacons to guide my future. This self-prescribed therapy has ensured that with each passing year, I grow wiser and not older.

This year, I invite you to tap into the financial wisdom of our elders along with me, and become financially wiser.

  • Hard work: All hard work bring a profit, but mere talk leads only to poverty.
  • Laziness: A sleeping lobster is carried away by the water current.
  • Earnings: Never depend on a single source of income. (At least make your Investments get you second earning)
  • Spending: If you buy things you don’t need, you’ll soon sell things you need.
  • Savings: Don’t save what is left after spending; Spend what is left after saving.
  • Borrowings: The borrower becomes the lender’s slave.
  • Accounting: It’s no use carrying an umbrella, if your shoes are leaking.
  • Auditing: Beware of little expenses; A small leak can sink a large ship.
  • Risk-taking: Never test the depth of the river with both feet. (Have an alternate plan ready)
  • Investment: Don’t put all your eggs in one basket.

I’m certain that those who have already been practicing these principles remain financially healthy. I’m equally confident that those who resolve to start practicing these principles will quickly regain their financial health.

With Best Regards,
Warren Buffet

Fokus

“Fokuslah pada satu hal, dengan sepenuh hati (full of passion), dan kamu akan berhasil dengan hal itu”. Setidaknya kata-kata itu sudah dibuktikan oleh banyak tokoh yang boleh dibilang sukses dengan apa yang mereka lakukan -dengan sepenuh hati tentunya. Michael jordan agaknya dapat jadi contoh yang tepat untuk melihat keberhasilan karena mampu fokus pada kekuatan dan bakatnya sebagai pemain basket profesional. Namun, dia juga menjadi contoh yang ‘baik’ untuk mewakili kegagalan lantaran ‘out of focus’, yaitu ketika dia memutuskan untuk menjadi pemain baseball profesional, sayangnya itu tidak membuatnya menjadi pemain yang briliant seperti ketika dia ada di lapangan basket.

Ada juga Mr. Warren Buffet, pebisnis dan investor kelas dunia. Kenapa beliau jadi contoh untuk persoalan fokus ini? Ya, karena beliau fokus pada bisnis yang benar-benar dia mengerti. Terbukti saat bisnis di dunia ‘dot com’ melanda Amerika tahun 1990-an, Warren Buffet tidak tertarik untuk ambil bagian, dan kemudian keputusannya terbukti tepat, saham-saham dot-com berguguran seiring krisis finansial pada kisaran 1998 : Dot-com Bubble.

Ada banyak lagi contoh orang-orang yang telah mencapai “keberhasilan” melalui ‘metode’ fokus ini. Lalu bagaimana dengan multitasking?

Sesungguhnya tidak ada manusia yang mampu melakukan multitasking : melakukan dua atau lebih dalam waktu bersamaan dengan hasil yang optimal. Bahkan komputer sekalipun tidak dapat melakukan multitasking karena yang dilakukannya -sebenarnya- adalah menjalankan instruksi-instruksi secara berurutan dalam waktu yang sangat cepat, sehingga seolah-olah komputer dapat melakukan banyak hal dalam satu waktu. Dengan kata lain, yang mungkin dilakukan adalah rapid refocusing : beralih fokus dari satu hal ke hal lain lalu kembali lagi ke hal semula secara cepat. Namun, perpindahan fokus yang terlalu sering ternyata membahayakan otak.

Dan hari ini, saya memaksa kepala untuk beralih -berkali-kali- mulai dari Eclipse, facebook, utak-atik playlist winamp, chatting, sampe nge-blog. Hasilnya : nothing !

So, apa moral dari posting ini? Ya… fokus aja, insyaAllah lebih produktif ;)