Terlalu sering rasanya mensyaratkan ini dan itu untuk menikmati bahagia – harus punya pekerjaan yang seperti ini, penghasilan sejumlah itu, atau rumah, atau kendaraan, pasangan hidup yang harus secantik ini, sepintar itu. Padahal, bukankah bahagia itu letaknya ada di dalam diri, tanpa apapun di luar diri ini, sudah bisa bahagia.
Tak jarang pula rasanya menyalahkan hujan yang turun, matahari yang terlalu menyengat, jalanan yang semakin macet, orang-orang yang menyebalkan, dan seterusnya. Melelahkan. Melelahkan kalau semua itu harus menjadi syarat agar kita bisa menikmati bahagia.
Sudahlah, bahagia saja. Dengannya akan semakin terasa indah rasa syukur itu.
**