Ini sudah kedua kalinya saya nonton film ‘3 Idiots’. Dari sisi awam seperti saya, film ini menarik karena menyajikan hiburan yang lengkap dengan pesan moral, cerita yang unik, akting yang bagus, dan tentu saja tari khas film India. Kawan sudah nonton juga? Kalau belum, mungkin kawan bisa sempatkan akhir minggu ini untuk menontonnya
Dan, kalau bicara soal pesan moral, ada beberapa catatan yang saya dapatkan dari film itu, bahwa :
# Hidup itu bukanlah soal ‘perlombaan’
Sang rektor, Viru Sasthrabuddi, dalam cerita ini percaya sekali bahwa hidup itu adalah soal perlombaan. Siapa yang kuat, dialah yang menang. Sedangkan menurut Rancho, si extraordinary student, tidak demikian adanya. Menurutnya hidup bukanlah soal perlombaan, bukan soal menang atau kalah, tapi lebih utamanya adalah soal bagaimana mempersembahkan segala yang terbaik yang kita bisa berikan.
# Institusi sekolah bukan penjamin masa depan
Mungkin ini efek dari mantra ‘hidup itu adalah perlombaan’ di atas. Viru menganggap bahwa siapa yang nomer satu, dia yang akan berhasil. Yang bukan nomer satu, silakan menyingkir!. Huh, padahal, ada banyak faktor yang menjadi variabel bagi kesuksesan seseorang (sebagaimana makna ‘kesuksesan’ itu juga berbeda-beda untuk tiap orang).
Salah satu variabel itu adalah soal sikap/attitude, yang dalam istilah nge-top belakangan disebut dengan EQ (Emotional Quotient). Ini mencakup bagaimana kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar, rekan kerja, atasan/bawahan, juga pada orang tua.
Saya sendiri menyaksikan teman-teman semasa SMP, SMU dan kuliah yang dulu saya lihat memang punya ‘attitude’ untuk berhasil, sekarang, mereka meraih pencapaian-pencapaian yang membanggakan.
Yang terakhir,
# Do what you love, Love what you do
Lagi-lagi, ini soal passion, kawan. Kerjakan apa yang memang kita cintai dengan sepenuh hati, begitu pesan Rancho pada sahabatnya Raju di film ini. Ah iya, barangkali memang kekuatan cinta itu, dalam segala wujudnya, yang dapat melejitkan semangat untuk berhasil setinggi-tingginya, dalam hal apapun.
Soal passion ini juga merupakan pesan pertama yang disampaikan pak Billy Boen (@billyboen) dalam buku Young on Top-nya. (Buku yang sangat saya rekomendasikan untuk Anda nikmati sekarang, saat kita masih punya waktu untuk berkesempatan berhasil di masa muda). Namun, kalaupun sekarang belum berkesempatan untuk mengerjakan apa yang kita cintai, maka cintailah apa yang kita kerjakan saat ini. Lagi-lagi soal cinta, ya?
Demikian,
With best regards,
Fahmi Jafar.
* Image taken from http://churumuri.wordpress.com/